Click here to get more Islamic Greetings from MasterGreetings.com

Rabu, 21 Maret 2012

WISATA ALAM AIR TERJUN RORO KUNING NGANJUK


Nganjuk memiliki berbagai macam wisata alam pegunungan, sejarah dan  budaya yang layak diperhitungkan dalam dunia pariwisata di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.  Keelokan alam yang terdapat di kota Nganjuk ini bermacam-macam, salah satunya adalah Air Terjun Merambat Roro Kuning. Jika anda menyukai dunia jalan-jalan dan suka mengunjungi berbagai tempat wisata yang indah dan alami, maka tidak akan rugi jika anda memasukkan nama Air Terjun Merambat Roro Kuning sebagai tempat yang anda kunjungi dalam trip anda.

Saya sudah berkali-kali mengunjungi tempat ini, mulai dari sebelum dibangun hingga setelah dipugar dan dibuka secara umum sejak tahun 2005 lalu. Meski sudah mengalami pemugaran, tapi kealamian dan keasrian tempat ini masih terjaga, karena Pemkab Nganjuk hanya melakukan pemugaran demi kenyamanan pengunjung tempat wisata ini meliputi akses jalan serta melengkapinya dengan kolam renang, tempat peristirahatan para wisatawan, tempat bermain untuk anak-anak dan pentas pertunjukan musik dan kesenian tradisional.

Air Terjun Roro Kuning ini terletak sekitar 27-30 km selatan kota Nganjuk, dan berada di ketinggian 600 M di atas permukaan laut, tepatnya di kaki Gunung Wilis desa Bajulan Kecamatan Loceret Nganjuk. Air terjun ini memiliki ketinggian antara 10-15 M yang  mengalir dari Gunung Wilis, merambat di sela-sela bebatuan padas dan di bawah pepohonan hutan pinus. Selama di area air terjun ini anda akan dimanjakan akan rimbunnnya hutan pinus dan nyanyian alam yang masih alami. Jika anda rindu bagaimana nyanyian-nyanian hewan hutan dan kealamian alam, maka tempat ini sangat pas untuk anda kunjungi.

Menurut legenda, nama Roro Kuning ini berasal dari Ruting dan Roro Kuning, dua putri raja yang berasal dari kerajaan Kadiri dan kerajaan Dhoho yang berkuasa sekitar abad ke 11-12 M.  Nama asli Ruting adalah Dewi Kilisuci, sedangkan Roro Kuning nama sebenarnya adalah Dewi Sekartaji.

Saat mereka berdua sakit, kedua raja tersebut sudah berusaha keras untuk mencari obat demi kesembuhan mereka, tapi tidak ada obat dan orang pintar yang bisa menyembuhkannya.  Guna mencari kesembuhan, dua putri raja tersebut mengembara masuk-keluar hutan belantara, naik-turun gunung dan akhirnya singgah di lereng Gunung Wilis tepatnya di Desa Bajulan.  Saat singgah di lereng Gunung Wilis tersebut, mereka bertemu dengan Resi Darmo dari Padepoan Ringin Putih. Di sinilah dua putri raja tersebut dirawat dan diberi obat ramuan oleh sang Resi. Dalam proses penyembuhannya, putri Runting dan Kuning sering mandi di air terjun yang kemudian diabadikan oleh sang Resi menjadi nama air terjun.

Legenda tentang dua putri yang sakit dan disembuhkan di tempat tersebut sampai sekarang masih dipercayai dan diceritakan kepada para pengunjung yang berwisata di tempat itu.

Selain air terjun itu, di tempat ini juga banyak ditemukan petilasan-petilasan berupa situs, batu dan pohon besar bekas tempat pemujaan para resi, prajurit kerajaan, dan para pengembara. Bekas-bekas pemujaan sampai sekarang masih banyak terdapat di sekitar bukit air terjun. Di antaranya petilasan Dewi Sekartaji dan petilasan Jendral Sudirman. Dua petilasan tersebut konon banyak didatangi orang, apalagi menjelang pemilihan anggota Legislatif (Pileg).

Terlepas dari legenda dan kepercayaan yang menyelimuti tempat itu, keindahan alam dan kejernihan air yang mengalir dari air terjun itu sangatlah menawan. Saat pagi hari, di sekitar air terjun Roro Kuning banyak dihuni burung-burung yang berkicau bersaut-sautan. Hawanya yang sejuk dan alami, mulai pagi hingga petang menambah betah para pengunjung yang ingin bersantai bersama keluarga atau hanya ingin melepas penat dari hiruk-pikuk pekerjaan di kantor.
Selain itu, sebagai ikon dari tempat ini adalah diletakkannya sebuah patung yang menyerupai seorang putri raja. Ikon ini tentu saja akan mengingatkan setiap pengunjungnya tentang legenda dan keindahan alamnya. Bila dilihat dari kejauhan, maka ikon ini akan nampak seperti bidadari yang terbang, turun dari kahyangan. Indah sekali.

 Untuk sampai di lokasi wisata Roro Kuning ini dapat ditempuh dengan berbagai cara. Bila anda dari Surabaya, maka anda bisa naik bus atau kereta api jurusan Madiun dan turun di stasiun Nganjuk. Untuk bus ekonomi ongkosnya Rp 14.000/orang. Dari terminal Nganjuk naik mini bus jurusan Nganjuk-Kediri turun di Loceret dengan ongkos Rp 4.000/orang. Setelah itu naik angkot atau jasa ojek.

Karena angkot masih jarang untuk menuju lokasi wisata ini, disarankan untuk menggunakan jasa ojek untuk mempercepat perjalanan anda. Meski agak mahal, tapi ojek ini lebih cepat dibanding harus menunggu angkot yang lewat. Untuk tarif ojeknya sekitar Rp 50.000/orang pulang-pergi. Sedangkan untuk memasuki area wisata ini wisatawan cukup membayar Rp 2.000/orang sebagai tiket masuknya, parkir sepeda motor Rp 1.000/buah dan Rp 5.000/mobil. Cukup murah, bukan?

Berkali-kali mengunjungi tempat ini, tapi tidak ada perasaan bosan atau apalah namanya itu. Kenapa begitu? Tentu saja karena keindahan dan keasrian alamnya, tempat ini menjadi tempat favorit saya jika ingin melepas kepenatan. Kalau saya saja bisa datang berkali-kali dan tetap merindukan untuk datang lagi, lagi dan lagi, kenapa anda tidak?  Mari berkunjung dan nikmati keindahan dan keasrian wisata alam Air Terjun Roro Kuning… Nikmati dan rasakan kesejukannya, wisata alam Air Terjun Roro Kuning, memang tiada duanya.

1 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites